Kamis, 07 Juni 2012

ANALISIS PERBANDINGAN MANAJEMEN ANTRIAN RANDOM EARLY DETECTION DAN FAIR QUEUING PADA NS-2


Dewasa ini perkembangan jaringan internet mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari bertambahnya jumlah pengguna internet yang mengalami peningkatan mencapai delapan kali lipat sejak tahun 2000. Banyak software untuk simulasi jaringan yang bermunculan sejak berkembangnya jaringan internet. Software tersebut diantaranya adalah Packet Tracer yang sudah dikenal. Tetapi sebenarnya masih ada software untuk simulasi jaringan yang kurang begitu dikenal yaitu Network Simulator (NS). Pada penelitian ini penulis ingin memberi pengenalan mengenai Network Simulator dan memberikan analisis perbandingan jenis antrian Random Early Detection (RED) dan Fair Queuing (FQ) pada NS-2.
Sebelum melakukkan simulasi ada proses perancangan yaitu dengan mengetikkan perintah-perintah dalam bahasa tcl. Perintah-perintah tersebut digunakkan untuk mengkonfigurasi node mulai dari bentuk, nama dan warna node kemudian jenis antrian, jenis transport agent, jenis link dan jenis topologi.
Rata-rata throughput untuk agen UDP0, UDP1 dan TCP pada antrian FQ lebih besar dari antrian RED. Rata-rata delay untuk agen UDP0 dan UDP1 pada antrian RED lebih besar dari antrian FQ. Sedangkan untuk agen TCP, pada antrian FQ menghasilkan rata-rata delay dua kali lipat lebih besar dibandingkan antrian RED. Selain itu packet loss pada antrian RED lebih besar dibandingkan antrian FQ. Pada antrian RED ada 44 (3,17%) paket yang hilang, sedangkan pada antrian FQ tidak ada data yang hilang.

Rabu, 06 Juni 2012

5 Antibiotik Alami untuk Melawan Bakteri Jahat

Bila para dokter saat ini makin jarang memberikan resep antibiotik, itu bukan berarti mereka ingin Anda menderita lebih lama. Mereka hanya sedang berhati-hati tidak memberi antibiotik dengan mudah. Sebabnya, pengobatan modern dan obat-obatan berlebihan selama beberapa dekade terakhir telah membuat bakteri kebal terhadap antibiotik. 

Jika Anda diberikan antibiotik, itu berarti Anda benar-benar membutuhkannya untuk melawan infeksi. Namun kalau hanya untuk penyakit ringan, batuk dan flu, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh, ada banyak makanan, herbal dan ekstrak tumbuhan yang bermanfaat.

Berikut adalah lima antibiotik alami untuk Anda coba:

Bawang merah

Kandungan belerang dalam bawang merah (yang memberikan bau kuat dan rasa khas) dipercaya mengandung zat diuretik dan antibakteri. Seperti halnya cara tradisional yang digunakan bawang putih untuk melawan flu, sirup yang terbuat dari bawang merah bekerja sebagai ekspektoran (membantu mengeluarkan lendir dan bahan lainnya dari paru-paru, bronkus, dan trakea) untuk batuk yang membandel. Juga dapat membantu meningkatkan aliran darah serta berfungsi melawan radang.

Bawang putih

Sebagai salah satu tanaman obat tertua, bawang putih digunakan di banyak kebudayaan sebagai antibiotik alami dan karena kemampuannya melawan demam dan flu. Zat kimia allicin membuat bawang putih memiliki rasa dan bau yang kuat serta memiliki zat therapeutic (pengobatan atau terapi yang menyembuhkan penyakit atau mengurangi rasa sakit). Hasil penelitian menunjukkan, bawang putih juga dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi kadar kolesterol. Ditambah lagi, hasil penelitian baru-baru ini menemukan bahwa bawang putih lebih efektif mengobati keracunan makanan daripada obat-obatan standar lainnya.

Teh hijau

Meskipun bukan antibiotik yang cukup kuat, namun teh hijau dalam penelitian ilmiah dapat membantu kinerja antibiotik. Selain tinggi kandungan antioksidan dan secara umum bermanfaat buat tubuh, teh hijau juga rendah kafein dan dapat membuat bakteri rentan terhadap antibiotik.

Madu

Madu bagus untuk luka dan infeksi, terutama madu Manuka, dari lebah yang secara eksklusif diberikan tanaman manuka di Selandia Baru dan Australia. Madu tersebut juga terkenal mengandung antibiotik. Mengandung enzim antimikroba yang mengeluarkan hidrogen peroksida, madu dapat menghalangi pertumbuhan bakteri dan digunakan untuk mengobati infeksi bakteri internal dan eksternal, termasuk radang perut. Setetes madu Manuka ampuh mengobati infeksi.

‘Echinacea’

Sebagai ekstrak tumbuhan, Echinacea digunakan untuk melawan berbagai gigitan serangga, bakteri dan virus. Juga merangsang sistem kekebalan tubuh agar sel darah putih dapat lebih efektif melawan infeksi. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi suplemen Echinacea secara rutin dapat mengurangi peluang terkena pilek sekitar 58 persen dan akan mengurangi peluang terkena penyakit. Namun efektivitasnya dapat berkurang, jadi disarankan untuk mengonsumsinya hanya selama beberapa pekan, terutama selama sakit di musim dingin dan jika kamu merasa daya tahan tubuhmu menurun.

Sumber :
http://id.she.yahoo.com/5-antibiotik-alami-untuk-melawan-bakteri-jahat.html